Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sebagai antisipasi, Pemkot meminta Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk menyiapkan skema dan strategi dalam memperkuat pendidikan karakter.

Powered by Froala Editor

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh meminta para guru cepat dan tanggap dalam merespons lingkungan. Setidaknya perubahan perilaku dan kondisi fifik, serta memantau aktivitas siswa yang cenderung berkerumun.

Powered by Froala Editor

“Kalau ada kerumunan, harus mengerti penyebabnya. Karena tidak ada kegiatan tanpa rencana. Ini merupakan contoh dalam merespon lingkungan di sekolah,” kata Yusuf Masruh.

Powered by Froala Editor

Skema berikutnya memberi batas waktu maksimal bagi guru untuk berpindah kelas pada jam pelajaran selanjutnya. Transisi perpindahan kelas yang cepat bisa mencegah bullying. Percepatan ini tidak memberi kesempatan mengganggu dan memprovokasi lingkungan.

Powered by Froala Editor

Dispendik Kota Surabaya juga menguatkan aspek religi, dan menanamkan nasionalisme. Sekolah juga mengembangkan program LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) untuk melatih dan mengontrol emosi, dengan belajar kelompok dan kemandirian. 

Powered by Froala Editor