Jurus Wali Kota Eri Cahyadi Kendalikan Inflasi Surabaya

Ekonomi

22 Sep, 2023

SURABAYA-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Surabaya berhasil menekan laju inflasi pada Agustus 2023. Cukup banyak langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya.

Mulai dari operasi pasar, penyederhanaan rantai distribusi, hingga subsidi transportasi pada barang kebutuhan pokok (Bapok) telah dilakukan TPID Kota Surabaya dalam menekan laju inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, Kota Surabaya mengalami inflasi 0,14 persen month to month (m-to-m) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,76. Angka ini sudah turun karena pada Juli 2023 masih sebesar 0,15 persen.

Sedangkan inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,33 persen dengan IHK 116,76 persen. Catatan ini turun dibandingkan Juli yang sebesar 4,46 persen, dengan IHK 116,6.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur inflasi bisa dikendalikan dan cenderung turun. Beberapa komoditas yang mengalami inflasi tidak terlalu signifikan kenaikannya dibanding komoditas yang mengalami penurunan harga.

“Komoditas bapok yang meningkat harganya masih dapat dikontrol melalui operasi pasar dan penyederhanaan rantai distribusi. Selanjutnya adalah rutin melakukan pemantauan dan pengawasan harga di pasar," kata Wali Kota Eri beberapa waktu lalu.

Menurutnya, komoditas yang menjadi penyumbang terjadinya inflasi di seluruh kabupaten/kota berdasarkan IHK di Jawa Timur adalah beras. Tetapi harga beras di Kota Surabaya di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) dibandingkan daerah lain yang sudah naik.

“Sekarang ini harga dasar dari Bulog sudah naik, sehingga tidak mungkin tidak naik harganya di sejumlah daerah. Nah, Pemkot Surabaya telah mengontrol harga, yakni memberi subsidi ongkos transportasi. Dengan begitu, harga dari Bulog tidak banyak berubah sampai di tempat pedagang jualan,” kata dia.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan daerah-daerah lain untuk memenuhi sejumlah kebutuhan pokok. Namun kerja sama ini tidak mengikat pada pemberian pupuk, karena memang tidak diperbolehkan.

“Yang bisa diberi subsidinya adalah ongkos transportasi. Cara ini bisa menekan harga, agar kenaikannya tidak terlalu tinggi ketika dijual pedagang,” Wali Kota Eri menambahkan.

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga melakukan pemenuhan suplai komoditas barang kebutuhan pokok dari kelompok tani kepada para pedagang pasar. Cara ini, bisa mengontrol komoditas agar harganya lebih terjangkau.

Terpisah, Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaskan bahwa secara garis besar TPID Kota Surabaya menggunakan strategi 4K untuk mengendalikan inflasi. 4K adalah menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.